Oleh: Syaikh Abul Bara' Usamah Bin Yasin Al-Ma'ani
Dalam Ensiklopedi Ruqyah Syariyyah Praktis Berdasarkan Alquran dan Sunnah ( نحو موسوعة شرعية في علم الرقى- تأصيل وتقعيد في ضوء الكتاب والسنة والأثر ) jilid 11 syaikh menuliskam kisah bahwa Syaikh Khalid Asy-Syayi’ hafizhahullah yang menghadiri dan menyaksikan langsung peristiwa ini mengatakan bahwa;
Suatu hari, datanglah seorang pemuda belia ke majlis Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah, lalu ia meminta izin masuk. Saat ia hadir di majlis, ia membawa saudara perempuannya untuk diruqyah dengan ruqyah syar'iyyah oleh Syaikh Ibnu Baz
Syaikh kemudian menjawab dan berisyarat dengan tangannya, bahwa ia tidak meruqyah wanita, lalu si pemuda mengabarkan bahwa jin yang merasuk ke dalam tubuh saudarinya itu, enggan keluar dari tubuhnya, kecuali jika diruqyah oleh yang mulia Syaikh Ibnu Baz.
Syaikh lantas berkata, “La haula wala quwwata illa billah.” Beliau kemudian menyuruh si pemuda itu untuk mendatangkan saudarinya. Syaikh kemudian duduk, sementara si pemuda duduk bersebelahan dengan beliau, dan si gadis duduk di sisi lain.
Syaikh kemudian bertanya kepada si pemuda; siapakah namanya? Lalu si pemuda menjawab. Setelah itu beliau bertanya kepada si gadis, siapakah namanya? Lalu ia menjawab.
Setelah itu seperti biasanya, syaikh memulai dengan membaca zikir, istighfar, dan pujian kepada Allah. Setelah itu, syaikh langsung mengarah ke si gadis dan bertanya, “Siapakah namamu?”
Si gadis langsung tersungkur, lalu jin yang merasuk ke dalam jasadnya, mulai berbicara melalui lisan si gadis. Jin menjelaskan bahwa ia mendatangi gadis tersebut melalui sihir. Syaikh kemudian mengingatkan jin keada Allah Ta'ala, lalu syaikh mulai berbicara tentang akidah tauhid, tawakal, bersandar kepada Allah, dan memberitahukan kepada si jin, bahwa perbuatan tersebut zalim yang diharamkan, lalu beliau mengajak si jin masuk Islam.
Beliau meminta jin bertakwa kepada Allah dan menyelamatkan dirinya dari neraka.
Setelah itu, syaikh rahimahullah membacakan ayat-ayat Al-Qur`an di segelas air, meminta si gadis meminum dan mengusap wajahnya dengan air tersebut. Di majlis tersebut ada kepala keamanan yang menjaga syaikh, lalu ia menempatkan si gadis di salah satu sudut ruangan majlis, lalu syaikh membacakan sedikit ayat-ayat kepadanya.
Tiba-tiba dan tanpa peringatan, si gadis itu muntah, dan dari mulutnya, keluar bulu atau benda-benda lainnya. Setelah itu, si gadis keluar meninggalkan majlis syaikh tanpa adanya bintik-bintik merah seperti sebelumnya, dan Allah telah melapangkan kesusahannya. Wallâhu a'lam.
Sengaja saya sebutkan kisah ini dengan maksud untuk menjelaskan kejadian-kejadian tidak wajar ini, seperti keluarnya bulu dari mulut si gadis dengan cara seperti itu.
Sekali lagi saya katakan, bahwa di alam ini kadang terjadi beberapa hal yang tidak bisa dianalogikan dengan akal sehat manusia yang terbatas.
Karenanya, perlu kiranya bersikap menahan diri terkait banyak persoalan-persoalan yang mungkin terjadi tanpa harus ikut campur dalam memberikan pembenaran atau penjelasan-penjelasan logika, serta menerima persoalan sebagaimana adanya, karena pada dasarnya, segala persoalan terkait penyakit-penyakit ruhani itu harus ditetapkan dengan nash naqli yang bersumber dari Al-Qur`an, sunnah, dan atsar, serta dalil mutawatir yang disepakati umat.
--------------------
📁Sumber:
📚Ensiklopedi Ruqyah Syariyyah Jilid 11
✍️Syaikh Abul Bara' Usamah Bin Yasin Al-Ma'ani
📝Terjemah & Editor: Tim Rehab Hati Publishing
💡Info & Pemesanan (Pre-Order) Kitab Lengkap 14 Jilid: 081268882050 Via Wa. Baarokallahufiikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar