Rosululloh bersabda: “Hati-hatilah kalian dari berdusta. Sungguh dusta akan membawa pelakunya menuju perbuatan dosa, sedangkan perbuatan dosa itu akan membawa pelakunya menuju neraka. Dan tiadalah seorang pun yang terus-terusan berdusta dan selalu hendak berdusta selain tentunya ia akan ditetapkan di sisi Alloh sebagai seorang pendusta”. (HR. Muslim no: 2607)
Pada tanggal 1 April kita mengenal istilah yang biasa disebut hari “April Mop” atau “April Fool’s Day” dalam istilah bahasa Inggris. Pada hari tersebut banyak orang melakukan lelucon dan trik untuk menipu dan mempermalukan orang karena hal tersebut dianggap sah dan wajar dilakukan. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang April Mop tersebut, ada baik nya kita menilik sejenak beberapa sejarah ( yang mungkin menjadi ) asal mula kebiasaan menipu tersebut :
1. Istilah April Mop disinyalir sudah dikenal di Perancis pada abad 16, Sebelum ada penyempurnaan sistim penanggalan seperti yang kita kenal saat ini,tanggal tersebut di anggap sebagai hari pergantian tahun.(kata April diserap dari bahasa Belanda – aprire, artinya membuka) Padahal Paus Gregory telah memperkenalkan sistim penanggalan baru yang diawali dengan bulan Januari, tetapi sosialisasi (mungkin belum ada TV/ Radio) tidak mencapai semua kalangan dan bahkan banyak yang tidak percaya ketika diberitahukan perihal tersebut. Sehingga mereka tetap merayakan tahun baru setiap tanggal 1 April. Merekalah yang disebut April Fools, orang-orang yang tertipu di bulan April.
2. Ada Teori lain yang dimuat di Washington Post mengatakan bahwa tradisi ini dimulai pada jaman Romawi Kuno. Saat itu ada perayaan kepada dewi Ceres, Dewi Panen. Konon putri sang Dewi diculik oleh Pluto, dewa dunia gaib. Ceres diceritakan mengikuti gema suara teriakan anaknya, hal yang mustahil, sebab gema sangat sulit dicari sumber asalnya. Sehingga Ceres dikatakan melaksanakan “a fools errand” atau tugas orang bodoh.
3. April Mop atau April Fools ini juga kerap diperingati oleh media massa dengan menerbitkan kisah luar biasa yang hanya mengada-ada saja. “Hoax April Mop”
4. Di Indonesia dikenal dengan istilah April Mop (Mop berasal dari bahasa Belanda yang artinya Kelakar/Canda/Lelucon).
5. Di Perancis disebut Poisson davril, artinya ikan April (mungkin maksudnya adalah ikan kecil yang gampang tertangkap atau tertipu).
6. Di Inggris April Mop lebih dikenal dengan istilah April noddie sebutan buat orang-orang yang tertipu.
7. Di Skotlandia di peringati selama 2 hari yang dinamakan April gowk, dan pada hari kedua dinamakan Taily day yang dikhususkan mengarah ke fisik seseorang pada anggota badannya.
8. Para agamais di Eropa menilai asal muasal April Mop merupakan tanggal lahir dan kematian Judas Iskariot yang menghianati Yesus, gurunya. Yudas identik dengan Iblis yang suka berdusta.
9. Bahkan ada yang menganggap April mop berasal dari hari kemenangan atas dibunuhnya ribuan umat Islam Spanyol oleh tentara Salib lewat cara-cara penipuan Sebab itulah, para tentara salib merayakan April Mop dengan cara melegalkan penipuan dan kebohongan walau dibungkus dengan dalih sekedar hiburan atau keisengan belaka.
Dari semua teori diatas mungkin yang paling menyakitkan hati kala membacanya adalah yang terakhir, yang apabila hal itu benar maka umat Islam yang merayakan dan melakukan april mop adalah orang-orang yang ikut merayakan pembataian saudaranya sendiri di masa lalu.
Terlepas dari persoalan kebenaran teori di atas, april mop pada asal nya adalah suatu bentuk perbuatan yang merugikan orang lain, baik secara tidak sengaja, iseng, ataupun untuk lelucon belaka. Menipu dalam definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah : perbuatan atau perkataan yang tidak jujur (bohong, palsu, dsb) dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari untung.
Dalam hukum Islam sendiri, segala perbuatan yang merugikan orang lain baik secara materi ataupun non materi adalah haram. Dan secara khusus pula perbuatan menipu selain merugikan orang lain, dibahas secara terpisah dalam kategori akhlak mazmumah, yang apabila merambah tindak hukum pidana/jinayah maka akan mendapatkan sanksi hukuman yang setimpal. Misalnya : Menipu/berdusta terhadap tuduhan zina ( Qadzaf ) yang berakibat hukuman cambuk 80 kali dan tidak diterima kesaksiannya selamanya.
Tindakan penipuan mempunyai 2 segmen dari segi tujuannya : 1. Menipu untuk menjatuhkan/mengambil keuntungan terhadap korbannya, misalnya : seseorang menipu orang lain untuk mengambil hartanya. Ataupun menjatuhkan martabatnya dengan menuduh berbuat zina. 2. Menipu untuk mengambil keuntungan pada diri sendiri/meningkatkan popularitas diri, misalnya : membuat hadits palsu. Bahkan Rasululloh sendiri menyatakan dalam haditsnya yang diriwayatkan secara mutawatir : “ Barang siapa yang sengaja berbohong/berdusta terhadapku (haditsku) maka siapkanlah tempat duduknya dari api neraka”.
April Mop yang banyak dilakukan orang pada dasarnya adalah lelucon/guyonan dan tidak dimaksudkan untuk melukai orang secara sengaja, namun dampak yang dapat terjadi sangatlah besar. Berikut beberapa kejadian nyata yang terjadi akibat kelalaian orang yang menganggap april mop hanya sekedar gurauan :
1. Gempa yang terjadi pada tanggal 1 April 1946 di Pulau Aleutian menyebabkan tsunami di Kepualauan Hawai dan Alaska yang menewaskan 165 orang. Hal ini terjadi akibat orang-orang tidak percaya kedatangan tsunami yang dianggap sebagai April Mop.
2. Kematian Raja George II dari Yunani banyak diragukan orang karena jatuh pada tanggal 1 April 1947. Suasana yang dianggap lucu berubah menjadi berita duka.
3. Hari Republik Negara Iran yang ditetapkan pada 1 April 1979 dianggap sebuah lelucon hingga 30 tahun kemudian.
4. Penyanyi era tahun 70-an Marvin Gaye di tembak oleh ayahnya, karena terjadi pada tanggal 1 April 1984 insiden ini dianggap hanya sebuah gurauan. Beberapa waktu kemudian barulah kejadian tersebut diperiksa oleh pihak kepolisian.
5. Kematian legenda Deathrock Rozz Williams dianggap hanyalah sebuah kebohongan karena terjadi pada tanggal 1 April 1998.
Kesimpulan akhir tentang pembahasan April mop adalah keharaman perbuatan tersebut bagi umat muslim. Pertimbangan keharaman tersebut terangkum dalam sebuah uraian Tausiyah/Nasehat Syaikh DR. Faisal Ghazawi Hafidzhahulloh (Imam Masjidil Haram-Makkah, Saudi Arabia, Dosen Fakultas Qiraah Jami’ah Ummul Qura’-Makkah, Saudi Arabia):
1. Karena itu adalah dusta. Dusta bukan bagian dari akhlak seorang beriman, tapi akhlak kaum munafiqin. Rasululloh saw bersabda, “Tanda orang munafik itu ada tiga, bila berbicara dia berdusta, bila berjanji dia ingkar, dan bila diberi amanah dia berkhianat.” Dalam hadits lain disebutkan, “Ada empat perkara bila semuanya berkumpul pada diri seseorang, maka dia adalah orang munafik murni, salah satunya adalah dusta”.
2. Karena kedustaan akhlak yang bertolak belakang dengan keimanan. Rasululloh saw pernah ditanya apakah seorang mukmin bisa menjadi seorang pengecut? Rasululloh saw menjawab, ”ya.” Orang itu bertanya lagi, “Apakah ia bisa menjadi orang yang pelit?” Rasululloh saw menjawab, “ya.” Orang itu bertanya lagi, “Apakah ia bisa menjadi orang pendusta?” Rasululloh saw menjawab, “tidak”.
3. Dusta adalah pengkhianatan terhadap sahabat dan teman. Rasululloh saw bersabda, “Sebesar-besarnya pengkhianatan, sebesar-besarnya pengkhianatan, adalah jika engkau berbicara pada saudaramu dengan perkataan yang dia anggap engkau jujur, sedangkan engkau berdusta kepadanya”.
4. April Mop termasuk taqlid a’ma (mengikuti secara membabi buta), terhadap kebiasaan non Muslim/Kafir. Kita sebagai umat yang dijadikan Alloh swt sebagai umat pertengahan, dan menjadi saksi atas manusia tidak boleh mengikuti kebiasaan orang-orang non-Muslim melakukan kedustaan, kebohongan, keburukan. Kita tidak boleh mencampur antara yang baik dengan yang tidak baik”.
WAllohu A’lam
“Subhanakallohumma wabihamdika asyhadualla ilahailla anta astagfiruka wa’atubu ilaik”
Artinya : “Maha Suci Engkau ya Alloh, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu”. (HR. Tirmidzi dengan Sanad Shahih).
Rujukkan Diambil dari Buku berjudul: “Valentine Day, Natal, Happy New Year, April Mop, Halloween: So What?”, Penulis: Al-Akh Rizki Ridyasmara, Pustaka Alkautsar, Jakarta, 2005 serta berbagai Sumber lainnya.
Oleh: Muhammad Faisal, S.Pd. M.MPd
{Aktivis Anti Pemurtadan dan Aliran Sesat, Praktisi PAUDNI-Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal dan Informal, Alumnus S1 Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Prodi/Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, S2 Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (IMNI)}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar