Penyiksaan terhadap warga Ahwaz yang majoriti adalah Ahlussunnah etnis Arab terus berlaku. Akan tetapi kerana media masa tidak berada di tangan mereka, maka dunia Islam pun tak tahu tentang mereka yang dibunuh dan di seksa hingga mati.
Mereka terus berjuang untuk merebut kembali wilayah mereka dari Penjajah Iran yang selama ini merampas kekayaan alam mereka, iaitu minyak. Di samping menindas mereka kerana perbezaan etnis dan ideologi. Sebab Syi’ah Iran adalah etnis Persia yang sejak dulu terkenal sangat membenci bangsa Arab, apalagi yang Ahlussunnah.
Oleh kerana itu, siapa pun yang mencuba melawan penjajah Iran, riwayatnya akan berakhir di tiang gantung, atau ditembus timah panas. Dan hal ini sangat sering terjadi,
Ahwaz adalah sebuah wilayah yg jauh lebih luas dari Palestina, sekitar 375.000 Km persegi, dan dihuni oleh 8 juta jiwa. Ia terletak di perbatasan antara Irak dan Iran, dan meliputi semenanjung Teluk Arab, hingga bila dilihat secara geografis, bentuknya seperti bulan sabit.
Wilayah ini dikenal juga dengan nama Arabistan atau Khuzistan. Bahasa warganya adalah bahasa Arab, dan mereka telah mendiami wilayah tersebut sejak 500 tahun lalu.
Awalnya, warga Ahwaz 99% adalah orang keturunan Arab, sedangkan sisanya Persi. Namun kini jumlah mereka mulai berkurang hingga mencapai 95% saja.
Ahwaz adalah daerah penghasil minyak terbesar di Iran, dan nombor tiga di dunia. Akan tetapi, banyak dari warganya hidup dalam kemiskinan yang cukup mengenaskan. Kondisi mereka sangat mirip dengan saudara-saudara kita di Palestina yg dijajah oleh Yahudi sejak tahun 1967. Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahawa warga Ahwaz mengalami penindasan yg lebih parah dari Palestina. Mengapa? Sebab mereka dijajah oleh Majusi Iran (Syi’ah) sejak tahun 1925, yakni 42 tahun lebih dulu dari penjajahan Zionis atas Palestina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar