Bismillahirrahmanirrahiim.
..
Wahai ikhwan, jika kamu mencintainya maka cintai’lah ia dalam Diam’mu. Hingga tiba saatnya kamu merasa mampu tuk mengungkapkannya. Disaat kamu telah merasa mampu tuk menjadi pendampingnya dan disaat kamu telah mampu untuk menjadi imam buatnya.
Wahai ikhwan, tak perlu merasa risau dan terburu-buru mengatakan cinta padanya. Hingga akhirnya jalan pintaspun kau tempuh. Mengajaknya berpacaran dengan embel-embel pacaran Nur Cahaya Islami, maka perlakuanmu salah! Atau kau takut kehilangan dirinya dan akhirnya meminta padanya untuk menunggumu hingga kau sanggup. Sesungguhnya kau tak harus melakukan hal itu padanya, sebab dengan mengajaknya seperti itu kau telah mendekatkannya pada jurang dosa, kau membuatnya ikut risau dan seakan-akan kau menutup pintu jodoh untuk saudaramu yang lain, yang mungkin saja lebih baik darimu. Mengapa kau risau? Bukannkah telah jelas janji-Nya “Jika wanita yang baik hanya untuk pria yang baik begitupula sebaliknya”
Wahai ikhwan, bukankah kau menginginkan suatu hari nanti memiliki pendamping yang suci dan baik agamanya. Lantas, mengapa saat ini kau malah membiarkan dirimu dalam kesia-siaan bersama seorang akhwat yang belum tentu menjadi pendampingmu? Disaat kamu menginginkan hal tersebut, maka seseorang yang kelak akan mendampingi akhwat tersebut juga berharap jika akhwat pilihannya adalah wanita suci. Dirimu menginginkan hal yang baik sementara kamu telah merusak milik orang lain.
Wahai ikhwan, sadarkah dirimu dengan segala perhatian yang kau berikan padanya? Menurutmu hal itu biasa saja? Bagaimana jika ia berpikir lain darimu? Menganggap semua kebohonganmu adalah sebuah kebenaran. Perlu kau ketahui, jika tak semua akhwat menyukai hal itu. Sikap yang berlebihan dan perhatian yang lebih dari batasnya hanya akan membuatnya risih terhadapmu, jangan pernah bertanya padanya “mengapa dirimu berubah?” tapi tanyalah pada dirimu apa yang telah kau perbuat? Ya memang benar pula, jika kamu mengangap perhatian itu adalah hal yang biasa dan salah kami jika memasukkannya dalam hati. Namun, patutkah kami, kau salahkan sepenuhnya? Harusnya kau tak berperilaku seperti itu, yang dapat membuat angan-angan terlintas dibenak kami. Membuat kami tersipu malu dengan semua perhatian itu, padahal hal itu adalah hal biasa yang sering kau lakukan pada semua akhwat.
Wahai ikhwan, jika kamu mencintainya maka cintalah ia dalam diammu. Sungguh diam itu amatlah berharga. Dengan diam cintamu akan tetap terjaga kesuciannya, sebab kau inginkan cintamu menjadi cinta yang hakiki dan menjadi cinta yang abadi. Berharaplah kepada-Nya agar menjodohkanmu dengannya, ikut sertakan ia dalam setiap sujud dan doamu. Agar dirinya senantiasa istiqomah, selalu mengalami peningkatan, dan dijauhi dari hal-hal yang dapat menjerumuskannya dalam lembah dosa.
Wahai ikhwan, dalam diam ada kekuatan yang besar...ada pengharapan yang begitu kuat yang tentunya berharap kepada-Nya Sang Maha Cinta. Bahagia’kah dirimu jika seandainya seseorang yang selama ini kamu kagumi akhirnya dijodohkan denganmu? Dan ternyata ia juga sepertimu, mencintaimu dalam diamnya. Sungguh bahagia yang tak terkira pastinya....
Wahai ikhwan, jika kamu mencintai maka belajarlah untuk mencintai seseorang yang nanti akan kau nikahi, jika kamu mengangumi maka belajarlah untuk mengagumi seseorang yang nanti akan kau nikahi, jika kamu menginginkan ia sepertimu Mencintai’mu dalam Diam’nya maka berharaplah kepada-Nya agar penantian panjangmu dan cintamu yang terdiam dapat berbicara penuh cinta dalam indahnya Akad pernikahan..
Wahai ikhwan, ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan ALi ? yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan...tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah. Apakah dirimu tidak menginginkah hal tersebut?
Wahai ikhwan, jika saat ini kamu merasa belum mampu untuk mengajaknya mengarungi bahtera rumah tangga, maka tetaplah cintai ia dalam diammu. jangan khawatir kehilangannya. Berbenahlah pada dirimu, maka ia pun akan berbenah diri terhadap segala kekurangannya. Bukankah rezeki yang Allah berikan tak pernah tertukar?
Wahai ikhwan, janganlah bersedih jika seandainya seseorang yang kamu kagumi pada akhirnya tidak berjodoh denganmu, mungkin saja ia bukan orang yang tepat buatmu. Bukan’kah lebih baik dirinya menikah dengan pria yang baik dan dalam keadaan yang baik pula. Daripada harus menunggu sesuatu yang belum pasti darimu. Bagaimana bukan’kah itu lebih baik?
Wahai ikhwan, aku katakan hal ini kepadamu sebab aku ingin kalian tetap terjaga, tidak menghabiskan waktu kalian bersama seseorang yang belum pasti dengan kalian ataupun membuat akhwat-akhwat merasa risau karena perlakuan kalian. Wahai ikhwan, aku tak bermaksud apapun kecuali hanya untuk kebaikan. Semoga kalian bisa mengerti setiap kata yang aku tuliskan ini. Semoga Allah menjodohkanmu dengan seseorang yang selama ini kamu kagumi... dan berharaplah ia pun sepertimu...
“Mana mungkin aku menolak kehadiranmu, sementara namamu telah hadir sebelum aku menarik nafas pertamaku”
Semoga Alah memaafkan aku ketika aku bersalah
Allahuma Amiin
NB: Pesan ini tidak diperuntukkan khusus bagi seseorang melainkan sebagai renungan.
--end---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar