PENCARIAN

29 Mei 2014

Apa balasan memenuhi janji dan apa balasan melanggarnya?

Alhamdulillah

Pertama,
Ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi
sallallahu’alaihi wa sallam telah menunjukkan akan kewajiban memenuhi janji dan sumpah setia. Serta menjelaskan buruknya orang yang melanggarnya atau tidak menepatinya. Terkadang tidak menepati (janji dan sumpa setia) mengarah kepada kekafiran. Sebagaimana terjadi pada Bani Israil dan lainnya. Ketika mereka melanggar janji dan sumpah setia dengan Tuhannya. Mereka meninggalkan janji Allah berupa keimanan, mengikuti para Rasul-Nya. Allah berfirman,
"Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.’ (QS. Al-Isra' : 34).
‘dan penuhilah janji Allah.’" (QS. Al-An’am: 152)
Dan Allah berfirman ketika menyanjung para hamba-Nya orang-orang mukmin,
"(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian." (QS Ar-Ra’du: 20)
Nash-nash dalam Kitab dan Sunnah banyak dan jelas petunjuknya akan kewajiban memenuhi (janji) dan haramnya melanggar dan berkhianat. Semua ayat yang ada lafaz janji dan sumpah setia menunjukkan hal itu baik secara tekstual maupun pemahaman. Dan perilaku Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dan para shahabatnya adalah bukti nyata dalam realisasinya.

Kedua,
Allah menyebutkan manfaat besar di dunia dan akhirat jika seseorang memenuhi janjinya, disamping manfaat nyata bagi kebaikan masyarakat yang berkesinambungan. Di antara manfaat tersebut adalah,
- Dalam Al-Quran disebutkan bahwa
memenuhi janji termasuk sifat orang-orang bertakwa sekaligus sebab utama dalam menggapai, ketakwaan.
Allah Ta’ala berfirman,
‘(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.’ (QS. Ali Imran: 76)
- Menepati janji termasuk sebab mendatangkan keamanan di dunia dan menghindari pertumpahan darah, melindungi hak para hamba, baik yang muslim maupun kafir. Sebagaimana firmanTa’ala
ﻭَﺇِﻥِ ﺍﺳْﺘَﻨْﺼَﺮُﻭﻛُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﻓَﻌَﻠَﻴْﻜُﻢُ ﺍﻟﻨَّﺼْﺮُ ﺇِﻻﻋَﻠَﻰ ﻗَﻮْﻡٍﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﻭَﺑَﻴْﻨَﻬُﻢْ ﻣِﻴﺜَﺎﻕٌ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺑَﺼِﻴﺮٌ ‏( ﺳﻮﺭﺓﺍﻷﻧﻔﺎﻝ : 72 )
“(Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Anfal: 72)
- Dapat menghapus kesalahan dan
memasukkan ke surga. Sebagaimana yang kita dapatkan dalam Firman-Nya, "Dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu." (QS. Al-Baqarah: 40)

Ibnu Jarir rahimahullah berkomentar, "Janji (Allah) kepada mereka, kalau mereka melakukan hal itu, maka (Allah) akan memasukkan mereka ke surga."
Di surat Al-Maidah, Allah Subahanhu wa ta'ala menyebutkan bahwa Dia telah mengambil janji kuat kepada Bani Israil, kemudian disebutkan balasan janji kuat beserta balasannya. Dalam Firman-Nya,
"Sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai." (QS. Al-Maidah: 12)

Dan atsar lainnya yang dengan jelas (menyebutkan hal itu) bagi setiap orang yang mentadaburi Kitabullah dan merenungi sunnah Rasulullah, baik dalam perkataan maupun amalnya.
Ayat-ayat dan hadits-hadits dalam bab ini banyak, kami nasehatkan merujuk kitab ‘Riyadus Sholihin’ karangan Imam Nawawi rahimahullah. Dan kitab ‘At-Targhib Wa At-Tarhib’ karangan Imam Mundziri rahimahullah

Ketiga,
Pengkhianatan adalah lawan kata dari amanah dan memenuhi (janji). Kalau amanah dan memenuhi janji termasuk karakter keimanan dan ketakwaan, maka khianat dan melanggar (janji) termasuk karakter kenifakan dan kedurhakaan. Na'uzubillah.
Dari Abdullah bin Amr radhiallahu’anhuma, dia berkata, Rasulullah sallallahu’alahi wa sallam bersabda:
ﺃَﺭْﺑَﻊٌ ﻣَﻦْ ﻛُﻦَّ ﻓِﻴﻪِ ﻛَﺎﻥَ ﻣُﻨَﺎﻓِﻘًﺎ ﺧَﺎﻟِﺼًﺎ ﻭَﻣَﻦْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻓِﻴﻪِ ﺧَﻠَّﺔٌﻣِﻨْﻬُﻦَّ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻓِﻴﻪِ ﺧَﻠَّﺔٌ ﻣِﻦْ ﻧِﻔَﺎﻕٍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺪَﻋَﻬَﺎ ﺇِﺫَﺍ ﺣَﺪَّﺙَ ﻛَﺬَﺏَﻭَﺇِﺫَﺍ ﻋَﺎﻫَﺪَ ﻏَﺪَﺭَ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﻭَﻋَﺪَ ﺃَﺧْﻠَﻒَ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺧَﺎﺻَﻢَ ﻓَﺠَﺮَ ، ﻭَﺇِﻥْﻛَﺎﻧَﺖْ ﻓِﻴﻪِ ﺧَﺼْﻠَﺔٌ ﻣِﻨْﻬُﻦَّ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﻓِﻴﻪِ ﺧَﺼْﻠَﺔٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ، ﺭﻗﻢ 3178 ﻭ ﻣﺴﻠﻢ، ﺭﻗﻢ 58 )
“Empat (prilaku) kalau seseorang ada padanya, maka dia termasuk benar-benar orang munafik. Kalau berbicara berdusta, jika berjanji tidak menepati, jika bersumpah khianat, jika bertikai, melampau batas. Barangsiapa yang terdapat salah satu dari sifat tersebut, maka dia memiliki sifat kemunafikan sampai dia meninggalkannya." (HR.Bukhari, 3178 dan Muslim, 58)

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alahi wa sallam bersabda,
ﻣَﻦْ ﺃَﺧْﻔَﺮَ ﻣُﺴْﻠِﻤًﺎ ، ﻓَﻌَﻠَﻴْﻪِ ﻟَﻌْﻨَﺔُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻼﺋِﻜَﺔِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺎﺱِﺃَﺟْﻤَﻌِﻴﻦَ ، ﻻَ ﻳُﻘْﺒَﻞُ ﻣِﻨْﻪُ ﺻَﺮْﻑٌ ﻭَﻻ ﻋَﺪْﻝٌ ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ، ﺭﻗﻢ 1870 ﻭ ﻣﺴﻠﻢ، ﺭﻗﻢ 1370 )
"Barangsiapa yang tidak menepati janji seorang muslim, maka dia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan." (HR. Bukhari, 1870 dan Muslim,1370)

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu’anhuma dari Rasulullah sallallahu’alaihi wa salam bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻐَﺎﺩِﺭَ ﻳَﻨْﺼِﺐُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﻟِﻮَﺍﺀً ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻓَﻴُﻘَﺎﻝُ ﺃَﻟَﺎ ﻫَﺬِﻩِ ﻏَﺪْﺭَﺓُ ﻓُﻠَﺎﻥٍ ‏(ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ، ﺭﻗﻢ 6178 ، ﻭ ﻣﺴﻠﻢ، ﺭﻗﻢ
1735)
"Sungguh, Allah akan tancapkan bendera bagi orang yang berkhianat di hari kiamat. Lalu dikatakan: ‘Ketahuilah ini adalah pengkhianatan di fulan." (HR. Bukhari, no. 6178, dan Muslim, no.1735)

Kita memohon kepada Allah agar senantiasa dijadikan orang-orang yang menepati janji dan sumpah setia. Serta kita berlindung dari pengkhianatan dan melanggar janji. Semoga kita juga mendapatkan taufik agar baik dalam perkataan dan perbuatan. Segala puji hanya milik Allah Tuhan seluruh alam. Silahkan merujuk kitab Al-‘Ahdu Wal Mitsaq Fil Al-Qur’an Al-Karim' karangang Prof. DR. Nasir Sulaiman Al-Umar

28 Mei 2014

Buku Panduan MUI, Mengenal & Mewaspadai Penyimpangan Syi'ah di Indonesia

Halusnya Virus Syi'ah Merasuki Kaum Muslimin

PENTING DI BACA, LUANGKAN WAKTU ANDA UNTUK MEMBACA INI DAN MENYEBARKANNYA...
-------------------------------
KUPAS TUNTAS LAGU SYIRIK SYI'AH "UMMIY" YANG BEREDAR DI INDONESIA
Mengupas Lirik Syirik Lagu Syi'ah menuhankan Fathimah..
Inilah liriknya:
ﺃﻣﻲ ﻳﺎﻟﺤﻦ ﺍﻋﺸﻘﺔ
ﻭﻧﺸﻴﺪﺍً ﺩﻭﻣﺎ ﺃﻧﺸﺪﻩ
ﻓﻲ ﻛﻞ ﻣﻜﺎﻥ ﺍﺫﻛﺮﻩ ﻭﺃﻇﻞ ﺃﺣﺐ ﺍﺭﺩﺩﻩ
ﺃﻣﻲ ﻳﺎﺭﻭﺣﻲ ﻭﺣﻴﺎﺗﻲ ..
ﻳﺎ ﺑﻬﺠﺔ ﻧﻔﺴﻲ ﻭﻣﻨﺎﺗﻲ ..
ﺃﻧﺴﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺤﺎﺿﺮ ﻭﺍﻵﺗﻲ
ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .. ﺃﻭﺻﺎﻧﻲ
ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻬﺮ ﻭﻭﻗﺖ .. ﺍﻻﻋﻼﻧﻲ
ﺑﺎﻟﺒﺮ ﻟﻚ .. ﻭﺍﻻﺣﺴﺎﻧﻲ
ﺃﺳﻤﻚ ﻣﻨﻘﻮﺵً .. ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﺐ
ﺣﺒﻚ ﻳﻬﺪﻳﻨﻲ .. ﻓﻲ ﺩﺭبي
ﻭﺩﻋﺎﺋﻲ ﻳﺤﻔﻈﻚ .. ﺭﺑﻲ
------------
Artinya :
Ibu.. lagu yang paling kusenangi
dan nasyid yang senantiasa kudendangkan
dimana saja aku mengingatnya, dan aku selalu dan
suka menggemakannya
Ibu.. wahai ruhku dan kehidupanku
wahai pemberi kebahagiaan jiwaku dan harapanku
aku lupa hadir dan akan datang
Allah Ta'ala mewasiatiku
didalam menjahrkan (melafalkan) dan waktu
mengumumkan
dengan berbakti dan berbuat baik kepadamu
namamu terpatri dihati
cintamu menunjukkanku kepada jalanku yang benar
dan do'aku semoga Rabbku menjagamu
--------------
Penjelasannya:
Simak ini:
ﺃﻣﻲ ﻳﺎﺭﻭﺣﻲ ﻭﺣﻴﺎﺗﻲ
Artinya: Ibuku wahai ruhku dan hidupku
Dan simak pula ini:
ﺣﺒﻚ ﻳﻬﺪﻳﻨﻲ .. ﻓﻲ ﺩﺭﺑﻲ
Artinya: cintamu menunjukkanku kejalan kebenaran
Siapa sebenarnya Ummiy di sini ?
Tentu ummiy disini maksudnya Ummul Mukminin versi Syi'ah (Fathimah) yang dengan cintanya menunjukkan anak-anak Syi'ah kejalan kebenaran..
karena kata:
"ruuhiy, hayatiy, hubbuki yahdiniy fiy darbiy"
Ini kalimat ta'zhim yang ghuluw
Dan sifat ini bukanlah sifat seorang Ibu Manusia pada umumnya melainkan ada unsur-unsur penyembahan yang dilakukan syi'ah yang dimaksudkan persembahan kepada Fathimah.
Di link Syi'ah 'Arab kita dapatkan lirik aslinya disini :
shiavoice.com/play-8o2zk.html
shiavoice.com/play-8o2zk.html
shiavoice.com/play-8o2zk.html
| Sumber: Akun FB Abu Abdillah Ahmad Hanafi
_____
Diposkan oleh :
FP SYI'AH BUKAN ISLAM (SBI)
https://www.facebook.com/pages/Syiah-Bukan-Isla
m/201003436746495

07 Mei 2014

Nasehat Qur'ani tentang Pernikahan

Bismillahirrahmaanirahiim
Dengan kerendahan hati mari kita simak pesan2 Al-qur’an tentang tujuan hidup yang sebenarnya
Nasehat ini untuk semuanya ………..Untuk mereka yang sudah memiliki arah………Untuk mereka yang belum memiliki arah………dan untuk mereka yang tidak memiliki arahNasehat ini untuk semuanya…….Semua yang menginginkan kebaikan….

Saudara/i ku………….Nikah itu ibadah…….Nikah itu suci,ingat itu……Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena kecantikan, bisa karena keturunan dan bisa karena agama.Jangan engkau jadikan harta, keturunan maupun kecantikan sebagai alasan…………karena semua itu akan menyebabkan celaka…Jadikan agama sebagai alasan……..Engkau akan mendapatkan kebahagiaan..


Saudaraku……….Tidak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta……..Namun……jika cinta engkau jadikan sebagai landasan, maka keluargamu akan rapuh, akan mudah hancur.Jadikanlah ” ALLOH ” sebagai landasan……Niscaya engkau akan selamatTidak saja dunia, tapi juga akherat…….Jadikanlah ridho Allah sebagai tujuan……Niscaya mawaddah, sakinah dan rahmah akan tercapai.
Saudaraku………..Jangan engkau menginginkan menjadi raja dalam “istanamu”…… disambut istri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan…….Jika ini kau lakukan ” istanamu ” tidak akan langgeng…..Lihatlah manusia ter-agung Rasulullah saw…. tidak marah ketika harus tidur di depan pintu, beralaskan sorban, karena sang istri tercinta tidakmendengar kedatangannya.Tetap tersenyum meski tidak mendapatkan makanan tersaji dihadapannya ketika lapar……..Menjahit bajunya yang robek……..
Saudariku………Jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam “istanamu “……..Disayang, dimanja dan dilayani suami……Terpenuhi apa yang menjadi keinginanmu……..Jika itu engkau lakukan ” istanamu ” akan menjadi neraka bagimu
Saudaraku…………Jangan engkau terlalu cinta kepada istrimu………Jangan engkau terlalu menuruti istrimu……Jika itu engkau lakukan akan celaka….Engkau tidak akan dapat melihat yang hitam dan yang putih,tidak akan dapat melihat yang benar dan yang salah…..
Lihatlah bagaimana Allah menegur ” Nabi “-mutatkala mengharamkan apa yang Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan sang istri.Tegaslah terhadap istrimu……………..Dengan cintamu, ajaklah dia taat kepada Allah…….Jangan biarkan dia dengan kehendaknya……..Lihatlah bagaimana istri Nuh dan Luth………..Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang…..Istrimu bisa menjadi musuhmu………..
Didiklah istrimu……..Jadikanlah dia sebagai Hajar, wanita utama yang loyal terhadap tugas suami, Ibrahim.Jadikan dia sebagai Maryam, wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya……Jadikan dia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi sang suami Rasulullah saw menerima tugas risalah…..
Istrimu adalah tanggung jawabmu….Jangan kau larang mereka taat kepada Allah…..Biarkan mereka menjadi wanita shalilah….Biarkan mereka menjadi Hajar atau Maryam……..Jangan kau belenggu mereka dengan egomu…
Saudariku…….Jika engkau menjadi istri………Jangan engkau paksa suamimu menurutimu……Jangan engkau paksa suamimu melanggar Allah……siapkan dirimu untuk menjadi Hajar, yang setia terhadap tugas suami…..Siapkan dirimu untuk menjadi Maryam, yang bisa menjaga kehormatannya….Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa yang bisa mendampingi suami menjalankan misi.
Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu….Jangan kau usik suamimu dengan tangismu….Jika itu kau lakukan…..Kecintaannya terhadapmu akan memaksanya menjadi pendurhaka…………….jangan……….
Saudaraku……..Jika engkau menjadi Bapak……Jadilah bapak yang bijak seperti Lukmanul HakimJadilah bapak yang tegas seperti IbrahimJadilah bapak yang kasih seperti Rasulullah sawAjaklah anak-anakmu mengenal Allah……….Ajaklah mereka taat kepada Allah…….Jadikan dia sebagai Yusuf yang berbakti…….Jadikan dia sebagai Ismail yang taat…….
Jangan engkau jadikan mereka sebagai Kan’an yang durhaka.Mohonlah kepada Allah……….Mintalah kepada Allah, agar mereka menjadi anak yang shalih…..Anak yang bisa membawa kebahagiaan.
Saudariku……..Jika engkau menjadi ibu….Jadilah engkau ibu yang bijak, ibu yang teduh….Bimbinglah anak-anakmu dengan air susumu….Jadikanlah mereka mujahid………Jadikanlah mereka tentara-tentara Allah…..Jangan biarkan mereka bermanja-manja…..Jangan biarkan mereka bermalas-malas……….Siapkan mereka untuk menjadi hamba yang shalih….Hamba yang siap menegakkan Risalah Islam…

Cintai Ia Dalam Diammu

Bismillahirrahmanirrahiim.
..
Wahai ikhwan, jika kamu mencintainya maka cintai’lah ia dalam Diam’mu. Hingga tiba saatnya kamu merasa mampu tuk mengungkapkannya. Disaat kamu telah merasa mampu tuk menjadi pendampingnya dan disaat kamu telah mampu untuk menjadi imam buatnya.

Wahai ikhwan, tak perlu merasa risau dan terburu-buru mengatakan cinta padanya. Hingga akhirnya jalan pintaspun kau tempuh. Mengajaknya berpacaran dengan embel-embel pacaran Nur Cahaya Islami, maka perlakuanmu salah! Atau kau takut kehilangan dirinya dan akhirnya meminta padanya untuk menunggumu hingga kau sanggup. Sesungguhnya kau tak harus melakukan hal itu padanya, sebab dengan mengajaknya seperti itu kau telah mendekatkannya pada jurang dosa, kau membuatnya ikut risau dan seakan-akan kau menutup pintu jodoh untuk saudaramu yang lain, yang mungkin saja lebih baik darimu. Mengapa kau risau? Bukannkah telah jelas janji-Nya “Jika wanita yang baik hanya untuk pria yang baik begitupula sebaliknya”

BACA JUGA

KESURUPAN DALAM TINJAUAN AKIDAH ISLAM

  Oleh Ustadz DR. Ali Musri Semjan Putra, MA Para pembaca yang dirahmati Allâh Azza wa Jalla Semoga Allâh Azza wa Jalla senantiasa menjadika...