PENCARIAN

29 Juni 2013

Syi’ah Mencela Ummul Mukminin

Di antara bentuk kesesatan Syi’ah Rofidhoh adalah perbuatannya yang mencela bahkan menghina ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dengan perkataan atau perbuatan yang sangat keji dan mungkar. Padahal ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha merupakan Ummul Mukminin, isteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan merupakan isteri yang paling dicintainya. Lantas, apa saja kemuliaan yang dimiliki ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha sehingga orang lain tidak berhak untuk mencela atau menghinanya? Mari kita semak pembahasan berikut:
Nama Dan Keturunan
Nama beliau adalah ‘Aisyah bintu Abi Bakr ‘Abdillah bin Abi Quhafah ‘Utsman bin ‘Amir bin ‘Amr bin Ka’b bin Sa’d bin Taim bin Murrah bin Ka’b bin Lu’ay al-Qurasyiyyah at-Taimiyyah al-Makkiyyah. (1 mukhtashor al kabir fi sirah rasul, maktabah syamilah)
Ayahnya adalah Abu Bakar Ash Shidiq, Amirul Mukminin yang mempunyai kemuliaan yang agung dalam islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik manusia setelah rasulullah adalah Abu Bakar”. (HR Ibnu Majah, dishohihkan Albani dalam Shohih Ibnu Majah)
Dan ibunya adalah salah satu seorang pemuka shahabiyah yaitu Ummu Ruman binti ‘Amir. Seorang Shahabiyah yang mempersembahkan pengorbanan yang amat banyak bagi kemashalahatan agama islam. (Sirah Shahabiyah Hal 131, Pustaka As-Sunnah)
Beliau lahir dalam masa islam dan dilahirkan oleh orang tua yang mulia dan beriman kepada Allah. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Ketika aku baru mulai mengenal orang tuaku kudapati mereka telah memeluk islam. (Siyar A’lamin Nubala 2/139, Sirah Shahabiyah Pustaka As-Sunnah)
Celaan Syi’ah kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha
Di antara bentuk serangan Syi’ah untuk menjatuhkan islam adalah dengan mencela dan menghina Ummul Mukminin, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha. Kerana dengan mencelanya, hilanglah seperempat syariat islam yang dibawanya, sebagaimana yang disebutkan oleh Al-Hakim Abu Abdillah berkata, “Diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha seperempat syariat”.
Hal inilah yang cuba diupayakan oleh Syi’ah untuk menghancurkan islam, ketika seorang muslim tidak memuliakan Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, maka semua hadits yang diriwayatkannya akan tertolak dan tidak akan dijadikan pedoman dalam syariat islam.
Di antara bentuk celaan syiah kepada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha

Biarkan Syi’ah Bercerita Tentang Kesesatan Agamanya

Enam tahun yang silam di salah satu pesantren terbesar di Indonesia, penulis menjadi salah satu peserta dauroh yang diadakan oleh Jami’ah Islamiyah Madinah. Kebetulan ada suatu kisah yang tidak terlupakan hingga detik ini. Seperti biasanya, sebelum pelajaran dimulai, para dosen (baca: masyayikh) mengabsen peserta dauroh satu persatu. Hingga sampai ke suatu nama, dosen tersebut mengernyitkan dahinya dan terheran-heran, nama itu adalah Ayatullah Khomeini, (kebetulan dia salah seorang teman akrab penulis di pesantren). Dosen itu bertanya, “Kamu sunni (termasuk golongan ahlus sunnah)?”, dengan tenangnya peserta itu menjawab, “Iya”, “Mengapa kamu pakai nama dedengkot Syiah?”, “Karena bapak ana ngasih nama seperti itu”, sahutnya. Setelah dialog singkat itu sang dosen minta agar teman kami tersebut mengganti namanya.
Penulis -dengan lugunya- berkata dalam hati, “Memangnya kenapa sich nggak boleh pakai nama tokoh Syi’ah tersebut? Masa gitu saja dipermasalahkan! Toh dia juga salah satu pejuang besar dunia?!”
Hari berganti hari, bulan berganti bulan; setahun kemudian penulis diberi kesempatan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk menuntut ilmu di kota Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tepatnya di Jami’ah Islamiyah. Di situlah wawasannya mulai terbuka sedikit demi sedikit, pengetahuannya tentang kelompok-kelompok yang menisbatkan diri mereka kepada agama Islam sedikit demi sedikit mulai bertambah. Hingga terbelalaklah matanya tatkala mengetahui hakikat kelompok Syi’ah. Dan hilanglah sudah keheran-heranan dia enam tahun yang silam, mengapa sang dosen pengajar dauroh itu begitu ‘ngotot’-nya minta agar peserta Ayatullah Khomeini mengganti namanya.
syiah

Syiah Benci Pada Malaikat Jibril

Syi’ah dan Kebencian Mereka Kepada Malaikat Jibril
Oleh: Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan Hafizhahullah Ta’ala

الحمدالله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه أجمعين
أما بعد :

SeSungguhnya Syi’ah telah terpengaruh dengan keyakinan Yahudi dalam hal permusuhan mereka terhadap Malaikat Jibril ‘alaihis salam.
Berikut ini adalah penjelasan dari Asy-Syaikh Al-‘Allamah Sholih Al-Fauzan (Anggota Dewan Fatwa Arab Saudi) dalam kitabnya Al-Manhah Ar-Robbaniyah fi Syarhil Arba’ina An-Nawawiyah, hal.53-54 Cet. Darul ‘Ashimah:
“Diantara mereka ada yang memusuhi para malaikat, diantara mereka ada juga yang memusuhi sebahagian malaikat. Seperti Yahudi yang memusuhi Malaikat Jibril ‘alaihis salam, mereka mengatakan Jibril musuh kami, seandainya yang turun kepada Muhammad (untuk menyampaikan wahyu) bukan Jibril pasti kami akan beriman kepadanya, tetapi kerana yang turun kepadanya adalah Jibril maka kami tidak mahu beriman kepadanya, kerana Jibril adalah musuh kami. Allah berfirman:
قال الله تعالى: (قُلْ مَن كَانَ عَدُوّاً لِّجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللّهِ مُصَدِّقاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ * مَن كَانَ عَدُوّاً لِّلّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ….) البقرة : 97-98
“Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman * Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir” (QS. Al-Baqoroh: 97-98)
Diantara syi’ah juga ada yang memusuhi Jibril karena terpengaruh dengan Yahudi.
Mereka berkata: Sesungguhnya risalah (kenabian) untuk Ali tetapi Jibril berkhianat dan memberikannya kepada Muhammad.
Seorang penya’ir mereka berkata:
خان الأمين وصدها عن حيدرة
“Telah berkhianat Al-Amin (Jibril) dan menghalanginya dari Haidaroh (‘Ali)”
Sumber: http://www.sahab.net/forums/showthread.php?p=763911#post763911

Derita Muslim Ahwaz dari Penjajah Syi’ah Iran

Derita Muslim Ahwaz dari Penjajah Syi’ah Iran

Syiah Iran
Pembunuhan Rakyat Iran yang berfahaman Sunnah Oleh Syiah Iran
Penyiksaan terhadap warga Ahwaz yang majoriti adalah Ahlussunnah etnis Arab terus berlaku. Akan tetapi kerana media masa tidak berada di tangan mereka, maka dunia Islam pun tak tahu tentang mereka yang dibunuh dan di seksa hingga mati.
Mereka terus berjuang untuk merebut kembali wilayah mereka dari Penjajah Iran yang selama ini merampas kekayaan alam mereka, iaitu minyak. Di samping menindas mereka kerana perbezaan etnis dan ideologi. Sebab Syi’ah Iran adalah etnis Persia yang sejak dulu terkenal sangat membenci bangsa Arab, apalagi yang Ahlussunnah.
Oleh kerana itu, siapa pun yang mencuba melawan penjajah Iran, riwayatnya akan berakhir di tiang gantung, atau ditembus timah panas. Dan hal ini sangat sering terjadi,
Ahwaz adalah sebuah wilayah yg jauh lebih luas dari Palestina, sekitar 375.000 Km persegi, dan dihuni oleh 8 juta jiwa. Ia terletak di perbatasan antara Irak dan Iran, dan meliputi semenanjung Teluk Arab, hingga bila dilihat secara geografis, bentuknya seperti bulan sabit.
Wilayah ini dikenal juga dengan nama Arabistan atau Khuzistan. Bahasa warganya adalah bahasa Arab, dan mereka telah mendiami wilayah tersebut sejak 500 tahun lalu.
Awalnya, warga Ahwaz 99% adalah orang keturunan Arab, sedangkan sisanya Persi. Namun kini jumlah mereka mulai berkurang hingga mencapai 95% saja.
Ahwaz adalah daerah penghasil minyak terbesar di Iran, dan nombor tiga di dunia. Akan tetapi, banyak dari warganya hidup dalam kemiskinan yang cukup mengenaskan. Kondisi mereka sangat mirip dengan saudara-saudara kita di Palestina yg dijajah oleh Yahudi sejak tahun 1967. Bahkan tidak berlebihan bila dikatakan bahawa warga Ahwaz mengalami penindasan yg lebih parah dari Palestina. Mengapa? Sebab mereka dijajah oleh Majusi Iran (Syi’ah) sejak tahun 1925, yakni 42 tahun lebih dulu dari penjajahan Zionis atas Palestina.

BACA JUGA

KESURUPAN DALAM TINJAUAN AKIDAH ISLAM

  Oleh Ustadz DR. Ali Musri Semjan Putra, MA Para pembaca yang dirahmati Allâh Azza wa Jalla Semoga Allâh Azza wa Jalla senantiasa menjadika...